Connection Information

To perform the requested action, WordPress needs to access your web server. Please enter your FTP credentials to proceed. If you do not remember your credentials, you should contact your web host.

Connection Type

Connection Information

To perform the requested action, WordPress needs to access your web server. Please enter your FTP credentials to proceed. If you do not remember your credentials, you should contact your web host.

Connection Type

Era Generasi Milineal, Guru BK Harus Kekinian - FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

Era Generasi Milineal, Guru BK Harus Kekinian

BANJARMASIN, klikkalsel – Prodi Bimbingan Konseling Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari, Banjarmasin mengadakan Workshop bertajuk Kuliah Umum konseling kontemporer bagi guru Bimbingan Konseling (BK) dalam perlindungan anak di era milenial, Rabu (9/5/2018).

Dalam workshop tersebut, Dr Titik Haryati, M.Pd selaku pembicara menyampaikan, untuk menjadikan guru BK profesional harus mempunyai expertise dan keahlian untuk memberikan layanan dan bimbingan konseling di sekolah.

Karena permasalahan anak-anak melenial saat ini sudah begitu kompleks, tidak hanya masalah belajar tapi juga masalah pribadi dan masalah sosial.

Sehingga guru BK harus kekinian untuk mengikuti perkambangan zaman now. Mengingat, zaman now ancaman seperti kekerasan, kejahatan seksual, pornografi, KDRT, kemudian narkoba terus mengintai.

“Tentunya jika menimpa, begitu berdampak kepada siswa di sekolah dalam berprilaku, bersikap dan bertutur bahasa,” sebutnya.

Ia pun menyarankan, hal-hal semacam seperti update infomasi dan sejenisnya sudah harus diajarkan kepada mahasiswa calon guru BK.

Selain itu, Titik mengingatkan, yang harus diperhatikan yaitu pembelajaran untuk mendeteksi secara dini dan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi kepada anak.

“Dengan hal tersebut dapat dilakukan konseling dengan cara kontemporer karena sekarang perkembangan teknologi dan kemampuan untuk mengupdate alat teknologi yang memungkinkan konseling menjadi alat informasi,” pungkasnya.

Sementara itu Sukron mahasiswa prodi BK Uniska yang juga peserta kegiatan workshop tersebut mengatakan, di zaman serba teknologi ini seorang konselor harus dapat menyesuaikan dengan keadaan seperti itu.

Karena di era gedget saat ini alat teknologi yang super canggih tersebut di manfaatkan untuk hal yang negatif.

“Disinilah keberdaan kita sebagai konselor untuk meluruskan kekeliruan tersebut,” tutupnya. (fachrul)

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.