Laboratorium Microteaching FKIP UNISKA bekerjasama dengan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNISKA baru-baru ini menyelenggarakan kegiatan pengenalan media pembelajaran berbasis media teknologi guna mengembangkan literasi mahasiswa pendidikan bahasa Inggris. Acara tersebut dihadiri oleh narasumber terkenal di bidang pendidikan bahasa Inggris, Pajrian Noor, M.Pd, seorang dosen dari Universitas NU Banjarmasin. Pajrian Noor memberikan presentasi mengenai penggunaan platform Kahoot sebagai alat pembelajaran yang menarik dan interaktif.
Selain itu, dalam acara tersebut juga turut hadir Lailatul Kodriyah, Ph.D, seorang dosen di UNISKA yang juga menjabat sebagai ketua Laboratorium Pendidikan Bahasa Inggris. Beliau membahas tentang penggunaan platform Quizzi sebagai sarana penilaian dalam proses pembelajaran. Dalam presentasinya, Lailatul Kodriyah menjelaskan bagaimana Quizzi dapat digunakan untuk mengukur pemahaman dan kemampuan mahasiswa dengan cara yang lebih dinamis dan menyenangkan.
Suasana acara semakin semarak dengan kehadiran Muhammad Wildi Firahmi, seorang mahasiswa ULM dan UNISKA yang berhasil meraih juara 1 dalam lomba Microteaching. Wildi Firahmi berbagi pengalamannya mengenai penggunaan ebook sebagai media pembelajaran yang efektif. Ia menjelaskan bahwa penggunaan ebook dapat mempermudah akses mahasiswa terhadap materi pembelajaran dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam proses belajar.
Kegiatan tersebut diketuai oleh Nurhasanah, M.Pd, yang juga merupakan kepala Laboratorium Microteaching FKIP UNISKA. Sebagai ketua pelaksana kegiatan, Nurhasanah memastikan bahwa acara berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Ia mengatur jadwal presentasi narasumber dan memfasilitasi diskusi antara narasumber dan peserta.
Acara pengenalan media pembelajaran berbasis media teknologi ini dihadiri oleh mahasiswa semester 2 dan 4 dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNISKA. Selain itu, acara tersebut juga dihadiri oleh pejabat-pejabat penting, seperti Dekan FKIP dan Sekretaris Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Kehadiran para pejabat tersebut menunjukkan dukungan penuh dari institusi terhadap pengembangan literasi mahasiswa pendidikan bahasa Inggris melalui penerapan teknologi dalam proses pembelajaran.