Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Islam Kalimantan Lakukan Kunjungan ke Lapas Perempuan Martapura

Dalam rangka pemantapan dan penguatan praktek mata kuliah Konseling Krisis, mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (Uniska MAB) Banjarmasin melaksanakan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Martapura. Kegiatan ini diikuti oleh 27 mahasiswa yang didampingi oleh Dosen Pembimbing, Bapak Sabit Tohari, M.Si., Psikolog.

Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menghadapi situasi krisis dan mendalami praktek konseling di lapangan. Dalam kunjungan ini, mahasiswa diberi kesempatan untuk berdialog dengan narapidana perempuan dan memahami tantangan psikologis yang mereka hadapi. Selain itu, mahasiswa juga mempelajari teknik-teknik konseling yang relevan untuk membantu narapidana dalam mengatasi masalah pribadi dan emosional mereka.

Bapak Sabit Tohari, M.Si., Psikolog, dalam sambutannya menekankan pentingnya pengalaman lapangan bagi mahasiswa Bimbingan dan Konseling. “Kegiatan seperti ini sangat penting untuk mempersiapkan mahasiswa agar lebih siap dan terampil dalam menghadapi situasi krisis di dunia nyata. Saya berharap kunjungan ini dapat memberikan wawasan baru dan memperkuat kemampuan mereka dalam memberikan layanan konseling yang efektif,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik bagi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Uniska MAB dalam mengembangkan kompetensi mereka sebagai calon konselor profesional. Dengan adanya pengalaman ini, mahasiswa diharapkan dapat lebih memahami pentingnya peran konselor dalam membantu individu yang sedang menghadapi situasi krisis dan berkontribusi positif dalam masyarakat.

Selama kunjungan, mahasiswa diajak untuk berkeliling dan melihat berbagai fasilitas yang ada di Lapas Perempuan Kelas IIA Martapura. Mereka juga berkesempatan untuk berbincang langsung dengan beberapa penghuni lapas mengenai pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi selama berada di dalam penjara. Interaksi ini memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa mengenai kondisi psikologis para narapidana serta kebutuhan mereka akan dukungan emosional dan mental.

Selain itu, mahasiswa juga mengikuti sesi diskusi yang dipandu oleh petugas lapas dan konselor yang bekerja di lembaga tersebut. Dalam sesi ini, mahasiswa belajar mengenai prosedur dan metode konseling yang diterapkan di lapas, serta bagaimana pendekatan yang berbeda dapat membantu narapidana dalam proses rehabilitasi. Mahasiswa juga diajarkan mengenai etika dan profesionalisme dalam melakukan konseling di lingkungan yang penuh tekanan seperti lapas.

Salah satu mahasiswa, Rina, mengungkapkan pengalamannya selama kunjungan ini, “Saya sangat terkesan dengan kunjungan ini. Saya belajar banyak tentang bagaimana memberikan dukungan psikologis kepada mereka yang berada dalam kondisi sulit. Ini merupakan pengalaman berharga yang tidak bisa didapatkan di dalam kelas.”

Di akhir kunjungan, Bapak Sabit Tohari menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak Lapas Perempuan Kelas IIA Martapura yang telah menerima kunjungan ini dengan baik. “Kami sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa kami untuk belajar langsung di lapangan. Kami berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut di masa mendatang untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi kedua belah pihak,” kata beliau.

Kunjungan ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa, tetapi juga memperkuat hubungan antara Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari dengan Lapas Perempuan Kelas IIA Martapura. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat rutin dilakukan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan profesionalisme mahasiswa dalam bidang Bimbingan dan Konseling.

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.