Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjari, menerima kunjungan branchmarking dari Program Studi Tadris Kimia Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin. Kegiatan yang berlangsung penuh semangat ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa dari kedua institusi yang memiliki tujuan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait pengelolaan program studi serta pengembangan kurikulum.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya UIN Antasari untuk memperkuat kerjasama akademik dengan institusi pendidikan lain di Kalimantan Selatan. Dalam sambutannya, Wakil Dekan I FKIP UNISKA, Ibu Herlina Apriani, M.Pd., mengungkapkan rasa bangganya atas inisiatif yang dilakukan oleh kedua universitas ini. “Kami sangat senang dapat menerima kunjungan dari rekan-rekan di UIN Antasari. Branchmarking ini penting untuk mempererat hubungan akademik dan saling bertukar ide demi kemajuan bersama,” tuturnya.
Acara ini dipimpin langsung oleh Ketua Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNISKA, Ibu Fitria Rizkiana, M.Pd., yang juga memberikan sambutan hangat kepada para tamu. Dalam pidatonya, ia menjelaskan pentingnya kerjasama lintas universitas dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, terutama di bidang ilmu kimia. “Kita semua berada dalam satu visi yang sama, yaitu memberikan pendidikan terbaik bagi para mahasiswa. Melalui kolaborasi ini, kita dapat saling belajar dan memperkaya perspektif,” ujarnya.
Dari pihak UIN Antasari, delegasi dipimpin oleh beberapa dosen dari Program Studi Tadris Kimia, didampingi oleh mahasiswa yang berpartisipasi aktif dalam diskusi. Mereka menyampaikan apresiasi atas sambutan yang hangat dari FKIP UNISKA dan berharap kunjungan ini bisa menjadi pintu masuk untuk kerjasama yang lebih erat ke depannya. Selama kegiatan branchmarking, kedua program studi berdiskusi tentang berbagai aspek pengelolaan program studi, mulai dari penyusunan kurikulum, pengembangan sumber daya manusia, hingga tantangan yang dihadapi dalam pengajaran mata pelajaran kimia. Diskusi berlangsung interaktif dengan berbagai pertanyaan dan ide yang diajukan oleh dosen dan mahasiswa dari kedua institusi.
Salah satu topik yang menjadi fokus pembicaraan adalah pengembangan laboratorium sebagai sarana pendukung pembelajaran kimia. Ibu Fitria Rizkiana menjelaskan bahwa Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNISKA telah melakukan sejumlah pembaruan dalam fasilitas laboratorium mereka untuk mendukung pembelajaran praktikum mahasiswa. “Kami berusaha terus memperbarui fasilitas laboratorium agar sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman praktis yang maksimal,” ungkapnya.
Perwakilan dosen dari UIN Antasari juga memberikan masukan terkait pengembangan laboratorium di institusi mereka dan berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka mengatasi keterbatasan fasilitas yang ada. Salah satu dosen UIN Antasari menyatakan, “Kami masih terus mengembangkan fasilitas laboratorium, dan melalui kunjungan ini kami mendapatkan banyak inspirasi dari UNISKA terkait manajemen laboratorium yang lebih efektif.”
Selain diskusi tentang fasilitas dan kurikulum, kunjungan ini juga dimanfaatkan untuk membahas peluang kolaborasi penelitian antara dosen dari kedua universitas. Baik FKIP UNISKA maupun UIN Antasari memiliki komitmen untuk meningkatkan jumlah publikasi ilmiah di bidang kimia dan pengajaran kimia. “Kolaborasi penelitian antar-universitas sangat penting, terutama untuk memperluas jaringan dan saling mendukung dalam menghasilkan penelitian berkualitas,” tambah salah satu dosen dari UIN Antasari.
Tidak hanya dosen, mahasiswa yang ikut serta dalam kunjungan ini juga mendapatkan kesempatan untuk bertukar pengalaman. Mereka berdiskusi tentang metode pembelajaran yang diterapkan di masing-masing universitas, termasuk tantangan yang dihadapi selama perkuliahan dan praktikum kimia. Salah satu mahasiswa dari UIN Antasari mengungkapkan kekagumannya terhadap atmosfer akademik di FKIP UNISKA. “Kami melihat ada banyak hal yang bisa kami pelajari di sini, terutama dalam hal pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif,” katanya.
Kegiatan branchmarking ini juga mencakup kunjungan ke laboratorium kimia FKIP UNISKA, di mana para mahasiswa dan dosen dari UIN Antasari dapat melihat langsung bagaimana fasilitas dan peralatan praktikum yang digunakan di UNISKA. Para tamu tampak antusias saat berkeliling laboratorium dan berdialog langsung dengan para dosen pengelola laboratorium.
Ibu Herlina Apriani, M.Pd., menyatakan bahwa kunjungan seperti ini sangat penting untuk mendorong perkembangan institusi secara kolektif. “Kita perlu sering melakukan kegiatan seperti ini agar dapat saling belajar, saling mendukung, dan tentunya meningkatkan kualitas pendidikan di masing-masing kampus,” tuturnya.
Sebagai penutup kegiatan, diadakan sesi foto bersama sebagai simbol persahabatan dan kolaborasi yang telah terjalin antara Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNISKA dan Program Studi Tadris Kimia UIN Antasari. Para dosen dan mahasiswa dari kedua institusi tampak bersemangat dan optimis bahwa kunjungan ini akan membawa dampak positif bagi pengembangan program studi di masa depan. Wakil Dekan I, Ibu Herlina Apriani, berharap bahwa kegiatan branchmarking ini dapat menjadi awal dari berbagai bentuk kolaborasi lainnya di masa mendatang. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung kelancaran acara ini.
Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan FKIP UNISKA dan UIN Antasari dapat terus menjalin hubungan baik dan saling berkolaborasi dalam berbagai bidang akademik dan penelitian. Kedua universitas berkomitmen untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan kimia di Kalimantan Selatan dan mencetak lulusan yang kompeten serta siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Branchmarking ini menjadi langkah awal yang penting dalam memperkuat sinergi antara UNISKA dan UIN Antasari, dengan harapan kerjasama ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi dunia pendidikan.