Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP UNISKA MAB Banjarmasin Sukses Menyelenggarakan Workshop dan Seminar dengan Tema Eksistensi dan Signifikansi Peran Bimbingan dan Konseling dalam Menyongsong Kurikulum Nasional 2024

Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP UNISKA MAB Banjarmasin kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan sukses menyelenggarakan workshop dan seminar bertajuk “Eksistensi dan Signifikansi Peran Bimbingan dan Konseling dalam Menyongsong Kurikulum Nasional 2024”. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini dihadiri oleh berbagai kalangan akademisi, praktisi, dan mahasiswa yang antusias terhadap perkembangan pendidikan nasional.

Workshop dilaksanakan pada tanggal 23 hingga 24 Mei 2024 secara daring melalui platform Zoom. Narasumber utama pada workshop ini adalah Dr. (cand) Rudi Haryadi, M.Pd. C.CT., C.SH, yang merupakan Dosen Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP UNISKA MAB Banjarmasin sekaligus Ketua PD ABKIN Kalsel. Selain itu, turut hadir Dr. (Cand) Riskiyana Prihatiningsih, M.Pd., Dosen dari Universitas Negeri Malang yang memberikan pandangan dan strategi praktis terkait implementasi kurikulum baru dalam konteks bimbingan dan konseling.

Seminar yang berlangsung pada tanggal 25 Mei 2024 dilaksanakan secara hybrid di Hotel Jelita dan juga via Zoom. Seminar ini menghadirkan narasumber terkemuka seperti Dr. Ibrahim Al Hakim, M.Pd. dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Dr. Ali Rachman, M.Pd. dari Universitas Lambung Mangkurat yang saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan III FKIP, dan Dr. H. Jarkawi, M.M.Pd. dari Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin. Para narasumber membahas berbagai aspek penting mengenai peran bimbingan dan konseling dalam menyongsong kurikulum nasional 2024, serta memberikan wawasan mendalam mengenai strategi pengembangan dan pelaksanaan program bimbingan yang efektif di sekolah-sekolah.

Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan pemahaman dan kompetensi peserta terhadap kurikulum baru, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi melalui acara halal bi-halal ABKIN Kalsel. ABKIN, sebagai Asosiasi Dosen Prodi Bimbingan dan Konseling Indonesia, memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat jaringan profesional dan kolaborasi antaranggota demi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Dengan terselenggaranya workshop dan seminar ini, Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP UNISKA MAB Banjarmasin berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling. Diharapkan para peserta dapat mengaplikasikan ilmu dan wawasan yang diperoleh dalam kegiatan ini untuk mendukung implementasi kurikulum nasional 2024 dengan lebih baik dan efektif.

Selain memberikan pengetahuan dan keterampilan baru, kegiatan ini juga membuka ruang diskusi yang produktif antara narasumber dan peserta. Diskusi yang berlangsung dinamis ini mencakup berbagai topik, mulai dari tantangan yang dihadapi dalam implementasi kurikulum nasional 2024 hingga solusi praktis yang bisa diterapkan oleh para konselor di lapangan.

Dr. (cand) Rudi Haryadi menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi dalam peran bimbingan dan konseling. “Kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan yang ada dan terus berinovasi dalam metode bimbingan agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik di era yang semakin kompleks ini,” ujarnya. Sementara itu, Dr. (Cand) Riskiyana Prihatiningsih menyoroti pentingnya pendekatan holistik dalam bimbingan konseling yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga kesejahteraan emosional dan sosial siswa.

Pada seminar hybrid yang diadakan di Hotel Jelita dan via Zoom, Dr. Ibrahim Al Hakim membahas tentang pentingnya kolaborasi antara guru, konselor, dan orang tua dalam mendukung perkembangan siswa. Dr. Ali Rachman menguraikan strategi praktis untuk menerapkan kurikulum baru dalam kegiatan sehari-hari di sekolah, sementara Dr. H. Jarkawi memberikan perspektif tentang tantangan yang mungkin dihadapi dan bagaimana mengatasinya dengan pendekatan berbasis penelitian dan data.

Kegiatan ini juga mendapat respon positif dari para peserta. “Saya merasa sangat terbantu dengan informasi dan strategi yang dibagikan oleh para narasumber. Ini benar-benar membuka wawasan baru bagi kami dalam mempersiapkan implementasi kurikulum nasional 2024,” kata seorang peserta yang juga merupakan guru bimbingan dan konseling di salah satu sekolah menengah di Banjarmasin.

Di penghujung acara, acara halal bi-halal yang diadakan oleh ABKIN Kalsel menambah nuansa kekeluargaan dan keakraban di antara para peserta. Acara ini menjadi momen untuk saling bertukar pengalaman dan memperkuat jaringan profesional yang sangat bermanfaat untuk kemajuan bimbingan dan konseling di Indonesia.

Secara keseluruhan, suksesnya penyelenggaraan workshop dan seminar ini mencerminkan komitmen Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP UNISKA MAB Banjarmasin dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan melalui peran strategis bimbingan dan konseling. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa para pendidik dan konselor di Indonesia selalu siap dan mampu menghadapi tantangan pendidikan yang terus berkembang.

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.