Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin (FKIP UNISKA MAB Banjarmasin) telah sukses menyelenggarakan pelatihan peningkatan berbahasa Inggris dalam rangka implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan tersebut diberi nama “Australian Village” dan dihadiri oleh peserta dari berbagai sekolah menengah pertama di Kalimantan Selatan, antara lain SMAN 8 Banjarmasin, SMAN 1 Alalak, dan SMAN 1 Anjir Pasar. Pelatihan berlangsung selama satu minggu penuh dan diselenggarakan di Kota Banjarmasin.
Australian Village menjadi wadah bagi peserta untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka melalui berbagai aktivitas yang mengasyikkan dan interaktif. Para peserta diajak untuk terlibat dalam permainan-permainan edukatif, simulasi situasi komunikasi sehari-hari, serta diskusi kelompok dengan bahasa Inggris sebagai medium utama.
Kegiatan tersebut dipandu oleh narasumber yang ahli di bidangnya, yakni para dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNISKA MAB Banjarmasin, seperti Dr. Hengki, S.S., M.Pd., Ibu Ratna, M.Pd., dan Bapak Fitra Ramadani, M.Pd. Mereka dibantu oleh mahasiswa dari program studi yang sama, yang juga turut aktif dalam membimbing dan mendampingi peserta selama pelatihan.
Kegiatan Australian Village mendapat apresiasi yang tinggi dari pejabat terkait, yang mengakui pentingnya upaya peningkatan kemampuan berbahasa Inggris dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Selain itu, keberhasilan acara ini juga menjadi contoh bagi kegiatan serupa di masa depan, yang diharapkan dapat lebih meluas dan mendukung perkembangan pendidikan di Kalimantan Selatan.
Pelatihan Australian Village juga menekankan pentingnya penggunaan bahasa Inggris dalam konteks kehidupan sehari-hari dan lingkungan global. Para peserta tidak hanya diajak untuk menguasai struktur bahasa dan kosakata, tetapi juga untuk mengembangkan keterampilan berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis dalam bahasa Inggris dengan percaya diri.
Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pengalaman yang berharga bagi para peserta untuk berinteraksi dengan narasumber yang berpengalaman di bidangnya. Dosen-dosen dan mahasiswa pendamping tidak hanya menjadi instruktur, tetapi juga menjadi mentee bagi para peserta, mendorong mereka untuk terus belajar dan berkembang dalam bahasa Inggris.
Di akhir acara, peserta diberikan kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan yang telah mereka pelajari dalam situasi nyata melalui permainan peran, debat, dan presentasi. Hal ini bertujuan untuk mengukur kemajuan mereka selama pelatihan dan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk perbaikan di masa depan.
Apresiasi yang diberikan oleh pejabat terkait menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak hanya berhasil dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris peserta, tetapi juga dalam memperkuat kerjasama antara universitas dengan sekolah-sekolah menengah pertama di Kalimantan Selatan. Semangat kolaboratif ini diharapkan dapat terus berkembang untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan progresif bagi seluruh masyarakat pendidikan di wilayah tersebut.
Selain memberikan manfaat langsung bagi peserta, kegiatan Australian Village juga memberikan dampak positif dalam memperkuat hubungan antara FKIP UNISKA MAB Banjarmasin dengan sekolah-sekolah di sekitarnya. Kerjasama yang terjalin antara universitas dan sekolah-sekolah menjadi landasan penting dalam memperluas akses pendidikan berkualitas bagi semua kalangan.
Melalui kegiatan ini, FKIP UNISKA MAB Banjarmasin juga menegaskan komitmennya untuk berkontribusi dalam mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Dengan menyelenggarakan pelatihan seperti Australian Village, universitas berupaya memberikan pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan keterampilan abad ke-21, termasuk kemampuan berbahasa Inggris yang menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global.
Para peserta pun diharapkan dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka masing-masing, menyebarkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh selama pelatihan kepada teman-teman sebaya dan masyarakat sekitar. Dengan demikian, kegiatan Australian Village tidak hanya berdampak pada peningkatan kemampuan berbahasa Inggris, tetapi juga pada pemberdayaan dan pemajuan pendidikan di Kalimantan Selatan secara keseluruhan.