Program Studi Pendidikan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (UNISKA MAB) Banjarmasin menggelar kuliah umum dengan tema “Pendidikan Jasmani dalam Perspektif Pengajar Profesional”. Acara ini menghadirkan pemateri berpengalaman, Bapak Tidie Yusuf Anugrah, S.Pd., Gr., seorang Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) di SDN 4 Syamsuddin Noor. Kegiatan ini lebih khusus ditujukan bagi mahasiswa yang akan mengikuti program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 2.
Kuliah umum ini diadakan untuk memberikan wawasan praktis kepada mahasiswa tentang bagaimana pendidikan jasmani dapat diajarkan secara profesional di sekolah. Bapak Tidie Yusuf Anugrah membagikan pengalamannya sebagai guru PJOK yang telah bertahun-tahun berinteraksi dengan siswa tingkat dasar. “Pendidikan jasmani bukan hanya soal aktivitas fisik, tetapi juga mendidik karakter, kedisiplinan, dan kerja sama di antara siswa,” jelasnya dalam pemaparan materi.
Mahasiswa yang mengikuti kuliah umum ini juga mendapatkan pemahaman mendalam tentang peran penting guru PJOK dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan menyenangkan bagi siswa. “Sebagai calon guru, penting untuk memahami bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda, dan tugas kita adalah memastikan mereka semua dapat terlibat aktif dalam kegiatan jasmani,” tambah Bapak Tidie.
Kegiatan ini berlangsung interaktif, dengan sesi tanya jawab di mana mahasiswa aktif bertanya seputar tantangan yang sering dihadapi di lapangan, terutama saat mereka nantinya terjun dalam program PLP 2. Bapak Tidie memberikan saran praktis untuk mengatasi tantangan tersebut, seperti cara membangun komunikasi yang efektif dengan siswa, serta bagaimana menciptakan variasi dalam metode pengajaran agar kegiatan pendidikan jasmani tetap menarik dan relevan.
Dengan adanya kuliah umum ini, diharapkan mahasiswa Program Studi Pendidikan Olahraga FKIP UNISKA MAB Banjarmasin dapat mempersiapkan diri lebih baik sebelum melaksanakan program PLP 2. Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan teori, tetapi juga pengalaman praktis yang sangat berharga bagi mereka yang akan segera mengajar di sekolah.
Kuliah umum ini juga menekankan pentingnya peran guru PJOK sebagai teladan dalam hal menjaga kesehatan dan kebugaran siswa. Bapak Tidie Yusuf Anugrah, S.Pd., Gr., menjelaskan bahwa guru tidak hanya bertugas mengajar teori dan praktik olahraga, tetapi juga harus mampu menanamkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat sejak dini. “Guru PJOK memiliki peran strategis dalam membentuk kebiasaan sehat pada siswa, yang dampaknya bisa dirasakan hingga mereka dewasa. Kita harus mampu memberikan inspirasi agar siswa menikmati aktivitas fisik, bukan sekadar menjalani rutinitas,” ujarnya.
Mahasiswa yang akan melaksanakan PLP 2 diajak untuk berpikir lebih luas tentang peran mereka sebagai calon guru, bukan hanya dalam ruang lingkup olahraga, tetapi juga sebagai pembentuk karakter. “Salah satu aspek penting yang harus kita ajarkan kepada siswa adalah nilai-nilai seperti sportivitas, kerja sama tim, dan disiplin. Nilai-nilai ini akan membantu mereka, tidak hanya di lapangan olahraga, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Bapak Tidie.
Selama sesi berlangsung, beberapa mahasiswa juga berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi selama PLP 1, seperti mengelola kelas dengan berbagai tingkat keterampilan fisik dan motivasi siswa. Bapak Tidie menanggapi dengan memberikan tips praktis tentang cara memodifikasi kegiatan olahraga agar lebih inklusif. Ia menyarankan agar para calon guru selalu fleksibel dalam pendekatan mereka, serta mampu menyesuaikan kegiatan sesuai dengan kebutuhan siswa tanpa mengorbankan tujuan pembelajaran.
Sebagai penutup, Bapak Tidie mengingatkan pentingnya refleksi diri bagi para calon guru. Menurutnya, setiap guru harus terus belajar dari pengalaman dan selalu terbuka untuk berinovasi dalam mengajar. “Setelah terjun ke lapangan, jangan lupa untuk selalu mengevaluasi diri. Apa yang sudah baik dan apa yang perlu diperbaiki. Menjadi pengajar profesional artinya terus berkembang bersama siswa,” pesannya kepada para peserta kuliah umum.
Dengan kuliah umum ini, diharapkan mahasiswa Pendidikan Olahraga FKIP UNISKA MAB Banjarmasin dapat membawa ilmu dan pengalaman yang bermanfaat ketika mereka menjalani PLP 2. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat pemahaman teoretis mereka, tetapi juga memberikan perspektif praktis dari seorang pengajar yang telah berpengalaman di lapangan.