Uniska Gelar Seminar Konseling Islam di era Revolusi Industri 4.0

Banjarmasin, BARITO – Tantangan era revolusi industri 4.0 tidak hanya mulai diterapkan pada instansi swasta maupun pemerintahan. Namun, juga bergerak pada institusi pendidikan.

Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Banjarmasin, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) memulai itu dengan membuka seminar nasional bertajuk ‘Konseling Islami di Era Revolusi Industri 4.0’ di Hotel Familia Banjarmasin, Sabtu (20/4).

Acara yang dihadiri sekitar 120 mahasiswa dari Uniska, Upaya, UMB, dan Universitas Negeri Semarang itu menghadirkan narasumber dari Dosen BK islam Instititut ummut Quro Al Islami Bogor, bernama Harwansyah Putra Sinaga dan
Pakar Konseling Islami Uniska MAB, Drs H Nurdin Ady. Sementara itu, acara dibuka oleh Wakil Rektor l Uniska, DR Jarkawi.

Dalam materinya, Harwansyah mengaku mengapresiasi langkah yang dilakukan Uniska melalui acara tersebut. Itu sangat tepat dan bisa meningkatkan praktisi dilapangan dalam pendidikan khususnya konselor yang juga berdampak pada konseling yang diberikan.

“Saya mengapresiasi Uniska menyelenggarakan ini, mudahan ini menjadi langkah dunia konseling yang berpadu dengan konteks keagamaan,” ucapnya.

Ia melanjutkan, perlu banyak dipahami bahwa pesan agama itu perlu dimasukan dalam praktek konseling. agar pasien mendapatkan solusi dalam kehidupannya tenang, bahagia dan pisioner.

Integritas materi ini akan mampu menjawab persoalan baik yang dulu hingga era sekarang ataupun di era revolusi industri 4.0 dan 5.0. Itu karena dalam islam tidak ada ajaran yang lepas, semuanya komplit dan lengkap termasuk soal konseling.

“Tidak ada yang lepas dibahas dalam islam terkait ilmu konseling. Hal ini perlu diperhatikan kedalam konseling nilai-nilai keagamaan kepada pasien,” katanya.

Sementara itu, Wakil Rektor l Uniska, Jarkawi mengatakan, kajian islam dalam ilmu pendidikan sangat dibutuhkan. Apalagi dalam bidang konseling tentu nilai-nilai agama dapat mejadi penghayatan proses pengentasan masalah.

Kemudian kaitannya dengan era revolusi industri 4.0 ini. Kata Jarkawi, merupakan situasi kemajuan teknologi yang harus diimbangi oleh semua pihak, tak terkecuali dunia pendidikan BK di Uniska.

“Mau tidak mau harus mengikuti, namun dengan dilaksanakan acara ini mudahan mutu pendidikan Uniska semakin baik dan selalu bisa mengamalkan keislaman sebagai dasar ajar mengajar,” tutupnya. hamdani

 

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.