BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Ratusan mahasiswa jurusan bahasa Inggris, guru , serta para dosen baik dalam dan luar negeri tampak serius menyimak pemaparan Christine David dari satu pengajar atau dosen dari Shantou University, China, Selasa (6/2/2018)
Meski sang pembicara memaparkan materi dengan menggunakan bahasa Inggris, para peserta tetap serius mendengarkan dan menyimak bahan yang disampaikan.
Mereka tampak antusias mendengarkan paparan yang disampaikan Christine David ini dengan judul Teaching English through Critical Thingking and Argumentative Writing.
Bahkan ketika sesi tanya jawab, para peserta ‘semangat’ bertanya kepada pembicara ini. Tak heran sesi tanya jawab ini pun berlangsung penuh antusias sehingga moderator pun sempat membatasi peserta yang bertanya.
Ya, baru saja Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Kalimantan (Uniska) mengadakan acara International Seminar and Workshop Series with Shantou University (STU) Faculty Members dengan tema”Innovation and Creativity in ELT.
Hadir dalam pembicara ini selain Christine David, juga Nick Lischynsky dari Albanu University Unitetd States dengan materi Using Video In English Language Teaching, kemudian Ricardo Ribeiro daru. Sao Paulo, Brazil dengan materi Effective EFL Teacher and Their Professiona Develpment In Diffrerent Socio-Cultural Context.
Para peserta ini pun tampak antusias mengikuti seminar ini. Seperti mahasiswa semester 3
Zulfikar yang mengaku mengikuti seminar ini karena sangat bermanfaat bagi dirinya.
“Sangat bermanfaat untuk kita untuk. Apalagi pembicaranya dari luar negeri. Selain itu biaya ikut seminar sangat murah,” paparnya antusias mengikuti seminar ini.
Sama seperti Jihan mahasiswi semester 5 ini yang mengaku banyak ilmu didapat dari mengikuti seminar ini. Apalagi pemateri menyampaikan dengan enak dicerna dan dimengerti.
Ketua panitia seminar dan sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Kalimantan, Raudhatul Haura MMPD, MPd menuturkan seminar internasional ini mereka adakan seminar ini karena ada kerjasama 8 fakultas di Indonesia.
“Kita kerjasama urunan mendatangkan pembicara dari Shantou University yang mana mereka (dosen) pembicara dari beberapa negara yang mengajar di Shantou University tersebut,” papar Haura.
Untuk parta peserta sendiri berjumlah sebanyak sekitar 200 orang baik dari mahasiswa, pelajar, guru, dosen bahkan dosen yang ikut ada dari universitas Thailand hingga Universitas Brawijaya. (BANJARMASINPOST.CO.ID/Irfani)