Connection Information

To perform the requested action, WordPress needs to access your web server. Please enter your FTP credentials to proceed. If you do not remember your credentials, you should contact your web host.

Connection Type

Connection Information

To perform the requested action, WordPress needs to access your web server. Please enter your FTP credentials to proceed. If you do not remember your credentials, you should contact your web host.

Connection Type

Kolaborasi Inovatif Prodi Bimbingan dan Konseling dengan Lapas Perempuan Martapura untuk Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi - FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

Kolaborasi Inovatif Prodi Bimbingan dan Konseling dengan Lapas Perempuan Martapura untuk Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi

Bertujuan memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan lembaga pemasyarakatan, Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling sebuah perguruan tinggi ternama telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Martapura. Kerjasama ini membahas peningkatan kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, melibatkan aspek Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian Kepada Masyarakat.

Dalam upaya mendukung program kemanusiaan dan pendidikan di lembaga pemasyarakatan, Prodi Bimbingan dan Konseling berinisiatif untuk mengintegrasikan laboratorium mikrokonseling sebagai sarana pendukung. Langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi para narapidana perempuan dalam aspek psikologis dan sosial.

Penandatanganan kerjasama ini menjadi tonggak sejarah bagi kedua institusi, menandai komitmen bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan bagi warga binaan. Hal ini sejalan dengan upaya memberikan kesempatan kepada narapidana perempuan untuk mengakses pendidikan tinggi, sebuah hak yang kerap terabaikan.

Tri Dharma Perguruan Tinggi memiliki peran strategis dalam mengembangkan keilmuan dan memberikan kontribusi kepada masyarakat. Melalui kolaborasi ini, diharapkan akan tercipta atmosfer akademis yang mendukung peningkatan pengetahuan dan keterampilan para narapidana perempuan.

Peningkatan kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak hanya terfokus pada aspek pendidikan formal, namun juga pada penyelenggaraan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Prodi Bimbingan dan Konseling akan menggali potensi riset dan pengabdian yang relevan dengan kebutuhan narapidana perempuan.

Dalam rangka menjaga keberlanjutan kerjasama, Prodi Bimbingan dan Konseling akan melibatkan dosen-dosen berkualifikasi tinggi untuk memberikan bimbingan dan supervisi. Ini tidak hanya akan memperkuat kualitas pendidikan di dalam lembaga pemasyarakatan, tetapi juga memberikan dampak positif pada perkembangan pribadi narapidana perempuan.

Kerjasama ini juga diarahkan untuk membuka peluang bagi para mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling untuk terlibat dalam kegiatan praktik lapangan di lingkungan pemasyarakatan. Hal ini diharapkan dapat memberikan pengalaman nyata dan perspektif yang mendalam bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan di lapangan.

Selain itu, adanya lab mikrokonseling di lembaga pemasyarakatan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan praktis dalam memberikan bimbingan dan konseling. Ini merupakan langkah konkrit dalam mendukung pembelajaran berbasis pengalaman.

Pihak lembaga pemasyarakatan menyambut baik inisiatif dari Prodi Bimbingan dan Konseling, mengakui bahwa pendekatan holistik terhadap pembinaan narapidana perempuan sangat penting. Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung.

Tidak hanya memberikan manfaat bagi narapidana perempuan, kerjasama ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi pada peningkatan citra dan peran perguruan tinggi dalam masyarakat. Perguruan tinggi diharapkan dapat menjadi agen perubahan positif di tengah-tengah tantangan sosial.

Pentingnya peran pendidikan di dalam lembaga pemasyarakatan turut diakui sebagai bagian dari upaya rehabilitasi. Dengan demikian, Prodi Bimbingan dan Konseling berkomitmen untuk terlibat aktif dalam mendukung program-program rehabilitasi yang dilaksanakan oleh lembaga pemasyarakatan.

Adanya kolaborasi ini menjadi bukti bahwa pendidikan dan pembinaan di dalam lembaga pemasyarakatan bukanlah upaya yang terisolasi, melainkan bagian integral dari upaya bersama untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik.

Dalam menyusun program pendidikan dan konseling, Prodi Bimbingan dan Konseling akan memperhatikan aspek keberagaman dan kebutuhan khusus narapidana perempuan. Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih tepat sasaran dan relevan.

Pihak perguruan tinggi berkomitmen untuk terus mengikuti perkembangan dan evaluasi program secara berkala guna memastikan keberlanjutan dan peningkatan kualitas layanan. Hal ini menjadi langkah proaktif dalam menjawab dinamika perubahan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.

Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan di lembaga pemasyarakatan tidak hanya membantu dalam pendidikan dan rehabilitasi, tetapi juga memberikan mereka pemahaman yang lebih mendalam tentang realitas sosial yang dihadapi oleh narapidana perempuan.

Dalam mengimplementasikan program kerjasama, pihak lembaga pemasyarakatan akan memberikan dukungan penuh terhadap fasilitas dan sarana yang diperlukan. Hal ini termasuk peningkatan infrastruktur laboratorium mikrokonseling dan ruang konseling di dalam lembaga.

Melalui kerjasama ini, diharapkan dapat terbentuk model pendidikan dan pembinaan yang dapat diadopsi oleh lembaga pemasyarakatan lainnya. Inovasi ini diharapkan dapat menjadikan pendidikan sebagai instrumen utama dalam membangun karakter dan kemandirian narapidana perempuan.

Pihak lembaga pemasyarakatan juga berharap bahwa melalui kolaborasi ini, akan terjadi perubahan positif dalam pola pikir dan perilaku narapidana perempuan. Mereka diharapkan dapat kembali ke masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

Prodi Bimbingan dan Konseling akan menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti seminar, lokakarya, dan pelatihan untuk mendukung pencapaian tujuan kerjasama. Langkah ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman antara dosen, mahasiswa, dan petugas lapas.

Penandatanganan kerjasama ini menjadi persembahan terbaik bagi pendidikan dan pembinaan narapidana perempuan. Dengan sinergi antara perguruan tinggi dan lembaga pemasyarakatan, diharapkan dapat lahir generasi narapidana perempuan yang memiliki potensi untuk kembali berkontribusi positif dalam masyarakat setelah menjalani masa hukuman.

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.